Selasa, 30 Januari 2018

Makalah Bisnis Kecil dan Kewirausahaan

KATA PENGANTAR



Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas rahmat dan karunianya sehingga makalah dengan judul “Kewirausahaan dan Bisnis Kecil”. Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa suatu halangan  yang berarti atas karunia-Nya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pengantar Bisnis yang dibimbing oleh ibu Farida Akbarina. Kamu menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dan membimbing penulisan makalah ini. Selain itu makalah ini juga dibuat untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang kewirausahaan dan bisnis kecil.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa kewirausahaan dan bisnis kecil. Dan semoga bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamualaikum wr.wb














Malang, Oktober 2017


           Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................   1
DAFTAR ISI ........................................................................................................................   2
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ...............................................................................................................   3
1.2  Rumusan Masalah ...………………………………………………………...............   3
1.3  Tujuan ...……………………………………………………………………….............   4
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian kewirausahaan dan bisnis kecil ....................................................................   5
2.2  Peranan bisnis kecil dalam perekonomian .....................................................................  10
2.3  Peranan kewirausahaan dalam perekonomian ................................................................  10
2.4  Karakteristik bisnis kecil ................................................................................................  12
2.5  Karakteristik kewirausahaan ..........................................................................................  13
2.6  Perbedaan antara bisnis kecil dengan kewirausahaan ....................................................  13
2.7  Cara memulai dan mengoperasikan bisnis kecil ............................................................. 14
2.8  Cara untuk mengembangkan bisnis kecil ........................................................................ 15
2.9  Kegagalan dan keberhasilan bisnis kecil ......................................................................... 15
2.10      Faktor kegagalan dalam wirausaha .............................................................................. 18
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan .....................................................................................................................  20
3.2   Saran ..............................................................................................................................  20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…...................   21









BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkembangan perekonomian di Indonesia telah mengalamai kemajuan yang sangat pesat. Keberadaaan wirausaha merupakan faktor yang mendorong kemajuan ekonomi. Diperlukan sinergi antara pemerintah dan wirausahawan untuk menciptakan iklim bisnis yang mempu menopang perekonomian.
Kewirausahaan itu menerima resiko untuk memulai dan menjalankan bisnis. Hal-hal yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha dan pemilik bisnis baru sangatlah tidak mudah, meliputi pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam pekerjaan yang dipilih serta bisa memelihara diri untuk bisa membuat dirinya dan konsumen percaya dengan usahanya. Hal penting lainnya yaitu mengorientasikan tindakan,dimana seorang wirausaha wajib bertindak didepan untuk mencapai tujjuannya dan harus penuh semangat dan tolerandengan ketidakpastian untuk resiko yang telah di perhitungkan dan resiko yang sering dihadapakan adalah jauh dari keluarga.
Selain itu istilah bisnis (perusahaan) kecil bukan suatu definisi yang mudah diuraikan. Restoran, salon termasuk contoh bisnis berskala kecil. Mempertahankan bisnis lebih sulit daripada membuat bisnis yang baru. Sebab saat ini banyak bisnis baru yang bermunculan, seperti toko-toko kecil, swalayan, dan lain sebagainya yang memicu adanya persaingan bisnis yang sulit untuk dipertahankan apabila pelaku bisnis tidak mempunyai modal ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini semakin berkembang dengan pesat. Peranan ilmu pengetahuan sangat penting tanpa ilmu pengetahuan tentang bisnis seseorang tidak akan tahu dan tidak akan bias merencanakan atau menyelaraskan kegiatan bisnis, ia pun tidak akan dapat membaca peluang bisnis yang ada. Karyawan yang tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan (pendidikan) serta tidak memiliki keahlian khusus berpotensi tertinggal dalam kegiatan bisnis. Peranan bisnis dalam kehidupan masyarakat selain untk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat bisnis kecil juga berperan sebagai penyalur tenaga kerja hal ini dapat menekan jumlah pengangguran yang tinggi. Tenaga kerja yang berpendidikan memiliki peranan penting bagi pelaku usaha.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian kewirausahaan dan bisnis kecil ?
2.      Bagaimana peranan bisnis kecil dalam perekonomian ?
3.      Bagaimana karakteristik bisnis kecil ?
4.      Bagaimana karakteristik kewirausahaan ?
5.      Bagaimana perbedaan antara bisnis kecil dengan kewirausahaan ?
6.      Bagaimana cara memulai dan mengoperasikan bisnis kecil ?
7.      Apa kegagalan dan keberasilan bisnis kecil ?
1.3  Tujuan Penelitian
1.      Dapat menjelaskan mengenai kewirausahaan dan bisnis kecil.
2.      Dapat menjelaskan tentang peranan bisnis kecil dalam perekonomian.
3.      Dapat menjelaskan mengenai karakteristik kewirausahaan.
4.      Dapat menjelaskan mengenai karakteristik bisnis kecil.
5.      Dapat menjelaskan tentang perbedaan bisnis kecil dengan kewirausahaan.
6.      Dapat memaparkan cara memulai dan mengoperasikan bisnis kecil.
7.      Dapat menjelaskan bagaimana suatu bisnis bisa dikatakan berhasil atau gagal.





























BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Bisnis Kecil dan Kewirausahaan
A.    Pengertian Bisnis Kecil
Bisnis kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri yang tidak mendominasi pasar. Departemen Perdagangan Amerika Serikat menganggap suatu bisnis “kecil” apabila karyawannya kurang dari 500 orang. Sedangkan Small Business Administration (SBA) menganggap perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak 1500 orang adalah perusahaan “kecil”. Definisi SBA didasarkan pada dua faktor, yaitu jumlah karyawan dan penjualan tahunan total. Menurut undang-undang Republik Indonesia No 9 tahun 1995 tentang usaha kecil: “Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk kepemilikan tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar, milik warga negara indonesia, berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, baik langsung ataupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar”
M. Tohar mendefinisikan perusahaan kecil adalah “kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang (Tohar, 2001:1)”. Sehingga bisa disimpulkan bahwa usaha kecil dan kegiatan ekonomi rakyat yang mandiri, jumlah pekerjanya kurang dari 50  hasil penjualan paling banyak Rp. 1 Milyar dalam setahun. Berikut ini adalah ciri-ciri bisnis kecil :
a)      Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam bisnis kecil.
b)      Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga bisnis kecil yang memiliki orientasi luar negeri,berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan.
c)      Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.


B.     Pengertian Kewirausahaan
Kata Kewirausahaan yang dalam bahasa inggris “Entrepreneurship” adalah suatu “proses mengidentifikasikan, mengembangkan, dan membawa visi ke depan, berupa ide inovatif, melihat peluang, dan cara mendapatkan yang lebih baik dalam melakuan sesuatu hal. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Sedangkan, pengertian wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang tangguh melakukan sesuatu” (Suryana,2003). Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produk baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinyaWirausahawan adalah mereka yang menanggung resiko kepemilikan bisnis dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama. Banyak pemilik bisnis kecil mencirikan dirinya sebagai wirausahawan, namun banyak dari mereka tidak bercita-cita memperluas bisnisnya seperti yang dilakukan wirausahawan sejati. “Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar” (Inpres no. 4 tahun 1995 (GNMMK)). Berikut ini adalah sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan :
1.      Memiliki Rasa Percaya Diri
Memiliki Kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain.
2.      Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Maksudnya adalah Seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya.
3.      Berani Menanggung Risiko
Berani menanggung resiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung resiko atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.
4.      Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.
5.      Keorisinalan
Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
6.      Berorientasi ke Masa Depan
Seseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan? Apa yang ingin dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan dilaksanakan.
7.      Jujur dan Tekun
Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang.
8.      Memiliki Kreativitas Tinggi
Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.
9.      Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam menjalankan usahanya tersebut, seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha sehebat apapun pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya.
10.  Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
11.  Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada Orang Lain
Seorang wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena itu, seorang wirausaha hendaknya mandiri dan tidak bergantung pada orang lain agar ia dapat lebih berkreasi dan berinovasi dengan kemampuannya.
12.  Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha.
13.  Disiplin
Dalam melakukan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausaha terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya
14.  Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya.


15.  Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
16.  Memiliki Mimpi
Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
17.  Memiliki Ketegasan
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
18.  Memiliki Determination (Ketetapan Hati/ Kebulatan Tekad)
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi, sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
19.  Mempunyai Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya. Seorang wirausaha yang berdedikasi tinggi terhadap bisnisnya. Kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah.
20.  Dapat mengendalikan emosi
Seorang wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya dari amarah. Tetap tenang menghadapi segala masalah untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.
Selain itu peran seorang wiraswastawan antara lain sebagai berikut :
·         Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
·         Mencari keuntungan bisnis
·         Membawa perusahaan ke arah kemampuan
·         Memperkenalkan hasil produksi baru
·         Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
·         Membuka pasar
·         Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
·         Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
2.2  Peranan Bisnis Kecil Dalam Perekonomian
1.      Penciptaan lapangan kerja
Pertumbuhan pekerjaan relatif di antara berbagai ukuran bisnis sulit untuk ditentukan. Intinya, bila bisnis kecil yang sukses dengan cepat menambah karyawan, bisnis tersebut bisa langsung berhenti disebut sebagai perusahaan kecil.
Bisnis kecil merupakan sumber daya penting dari lowongan pekerjaan baru. Belakangan ini, bisnis kecil membentuk 38 persen dari semua lowongan pekerjaan baru di sektor IT. Walaupun perusahaan-perusahaan kecil sering merekrut pada tingkat yang lebih cepat, mereka mungkin memangkas karyawan pada tingkat yang jauh lebih tinggi pula. Merekalah yang pertama merekrut pada saat ekonomi pulih, tetapi perusahaan-perusahaan besarlah yang terakhir memberhentikan pekerja selama masa ekonomi merosot.
2.      Inovasi
Inovasi besar lebih mungkin muncul dari bisnis-bisnis kecil (atau individu-individu) daripada bisnis besar. Selain itu, inovasi tidak selalu merupakan produk baru.
3.      Pentingnya bagi bisnis-bisnis besar
Hampir semua produk yang dibuat oleh produsen besar dijual ke konsumen melalui bisnis-bisnis kecil. Selain itu, bisnis-bisnis kecil menyediakan banyak layanan jasa dan bahan-bahan baku yang dibutuhkan oleh bisnis besar. 
2.3  Peranan Kewirausahaan Dalam Perekonomian
1.      Mampu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Karena wirausaha mampu menghasilkan barang dan jasa, maka wirausaha mampu meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto). Apabila PDB meningkat berarti pertumbuhan ekonomi  juga meningkat.
2.      Mampu Meningkatkan Pendapatan Per Kapita
Apabila wirausaha mampu meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) dengan presentase peningkatan yang lebih tinggi dibanding presentase peningkatan jumlah penduduk maka pendapatan per kapita meningkat. Jika pendapatan per kapita meningkat maka kesejahteraan masyarakat atau taraf hidup masyarakat juga meningkat.
3.      Mampu Menciptakan Lapangan Kerja 
Proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dikelola wirausaha pasti membutuhkan tenaga kerja. Dengan demikian, wirausaha telah menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran di masyarakat.
4.      Memberikan Kemudahan dan Kenyamanan Hidup
Berbagai inovasi dan kreasi wirausaha dalam menciptakan produk-produk baru mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup bagi manusia. Mesin Cuci, AC, Televisi, Handphone, Kamera, Kapal Pesiar, Jasa Titipan Kilat, Jasa Salon Kecantikan adalah contoh-contoh barang dan jasa yang memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup.
5.      Mendorong Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi)
Setiap perusahaan besar umumnya memiliki divisi R & D (Research & Development), yakni divisi penelitian dan divisi pengembangan. Divisi ini akan merekrut dan membiayai  penelitian yang dilakukan ilmuwan, pakar dan sejumlah ahli tertentu untuk mengembangkan produk perusahaan. Sebagai bukti, dulu handphone hanya bisa digunakan untuk menelepon. Sekarang dengan ukuran yang lebih kecil, handphone bisa memberikan berbagai layanan, seperti kirim dan terima pesan, kirim dan terima gambar, merekam gambar, radio, dan lain-lain.
6.      Meningatkan Penerimaan Negara dari Sektor Pajak
Dengan adanya wirausaha, penerimaan negara di sektor pajak meningkat. Pada umumnya wirausaha akan membayar pajak penghasilan, pajak perseroan (bila perusahaannya berbentuk PT), pajak ekspor (bila wirausaha mampu mengekspor produksnya), pajk penjualan (PPn), serta pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM)
Mengingat sangat pentingnya peran wirausaha, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan jumlah wirausaha. Pemerintah telah merencanakan untuk membentuk kurang lebih tujuh juta pengusaha kecil yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Serta meningkatkan status 50.000 pengusaha kecil menjadi pengusaha menengah.       

2.4  Karakteristik Bisnis Kecil
Menurut Sofiah et all (2011:210) menyatakan secara umum sektor bisnis  kecil memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.       Sistem pembukuan yang relative sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar.
b.      Margin yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.
c.       Modal terbatas.
d.      Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan yang masih terbatas.
e.       Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan ditekannya biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
f.       Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas.
g.      Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya.
Selain itu, menurut Pandji (2002:225) secara umum bisnis kecil memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.       Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar.
b.      Margin usaha yang cenderung tipis, mengingat persaingan yang sangat tinggi.
c.       Modal terbatas
d.       Pengalaman manajerial dan mengelola perusahaan masih sangat terbatas
e.       Skala ekonomi yang terlalu kecil
f.       Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas.
g.      Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya.
Jika ditinjau secara khusus menurut Kuta (1994:20), gambaran bisnis kecil di Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.       Hampir setengah dari perusahaan kecil hanya mempergunakan kapasitas terpasang 60 persen atau kurang.
b.      Lebih dari setengah perusahaan kecil didirikan sebagai pengembangan usaha kecil-kecilan.
c.       Masalah utama yang dihadapu berbeda menurut pengembangan usaha.
d.      Pada umumnya sukar meningkatkan pangsa pasar bahkan cenderung mengalami penurunan usaha, hal ini terjadi karena kekurangan modal, pemasaran.

2.5  Karakteristik Kewirausahaan
Banyak wirausahawan sukses mempunyai serangkaian karakteristik yang membedakan mereka dari pemilik bisnis kecil lainnya. Contohnya, sifat banyak akal dan kepedulian terhadap hubungan pelanggan yang baik, bahkan seringkali bersifat pribadi. Banyak wirausahawan sukses juga memiliki hasrat kuat untuk menjadi bos bagi diri sendiri.
Wirausahawan di masa lalu dicirikan sebagai “sang bos” (pria yang percaya diri dan yang membuat keputusan spontan dari belakang meja kerjanya). Sebaliknya, wirausahawan masa kini justru lebih dilihat sebagai pemimpin yang berpikiran terbuka, yang bergantung pada jaringan kerja, rencana bisnis, dan konsensus. Wirausahawan masa kini tidaklah selalu pria, wanita juga memiliki peluang yang sama. Wirausahawan di masa lalu dan masa kini juga mempunyai perspektif yang berbeda mengenai bagaimana mereka berhasil, perana otomatisasi dalam bisnis, dan pentingnya pengalaman versus pengetahuan bisnis.
Dalam kewirausahaan terdapat risiko. Menanggung risiko hampir selalu menjadi elemen inti kewirausahaan. Akan tetapi, menariknya, banyak wirausahawan sukses jarang melihat apa yang mereka lakukan itu berbahaya. Sementara yang lain melihat berbagai kemungkinan kegagalan dan menolak mempertaruhkan segalanya pada bisnis baru, sebagian wirausahawan justru bergairah mengenai gagasan mereka dan mereka merasa yakin mengenai rencana mereka yang dianggap sedikit beresiko atau tidak mungkin gagal.  Selain itu karakteristik kewirausahaan antara lain berani menghadapi resiko, selalu mencari peluang, memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki kemampuan manajerial dan memiliki keterampilan personal.
2.6  Perbedaan Bisnis Kecil Dengan Kewirausahaan
Ø  Kewirausahaan
1)      Pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada karena manciptakan dan mengoperasikan bisnis baru yang membedakan adalah visi, aspirasi dan strategi.
2)      Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah. 
3)      Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern. 
4)      Dikelola bukan oleh pemilik
5)      Struktur organisasi kompleks
6)      Pemilik hanya mengenal sedikit karyawan
7)      Presentase kegagalan rendah
8)      Banyak ahli manajemen
9)      Modal jangka panjang relatif mudah didapatkan
Ø  Bisnis kecil
1)      Tidak mempunyai rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman
2)      Umumnya dikelola pemilik.
3)      Struktur organisasi sederhana.
4)      Prosentase kegagalan perusahaan tinggi.
5)      Kekurangan manajer yang ahli.
6)      Modal jangka panjang sulit diperoleh.
2.7  Memulai dan Mengoperasikan Bisnis Kecil
Berdasarkan pandangan ricky dan Ronald (bisnis,1996) Memulai dan mengoperasikan bisnis kecil dibagi menjadi beberapa hal yang perlu diperhatikan anatara lain :
1.      Menyusun rencana bisnis
Sebelum mememuali sebuah bisnis perencanaan bisnis perlu adanya. Rencana bisnis adalah dokumen yang dibuat oleh wirausahawan yang merangkum strategi bisnis untuk ususlan perusahaan baru dan cara strategis tersebut diimlementasikan.
Manfaat rencana bisnis adalah fakta bahwa dalam kegiatan mempersiapkannya, calon wirausahawan mengembangkan gagasan bisnis dan mengukuhkan pemikiran tentang cara melaksanakanya sebelum menginvestasikan uang dan waktu mereka.
2.      Menetapkan tujuan dan sasaran
Pelaku bisnis kecil dan wirausahawan penting menetapkan tujuan dan sasaran. Ini dilakukan untuk menentukan tujuan dari usaha yang akan dibuat, sasaran yang tepat, strategi-strategi yang harus dilakukan. Agar usaha yang dibuat dapat berjalan sesuai keinginan.
3.      Peramalan penjualan
Digunakan untuk memperkirakan ukuran pabrik, toko, memutuskan berapa banyak nya persediaan yang harus ada dan berapa banyak karyawan yang harus dipekerjakan.
4.      Perencanaan keuangan
Rencana keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk mengubah semua aktivitas lain menjadi uang. Setelah itu wirausahawan menetukan apakah akan membeli suatu bisnis yang sudah ada atau memulai dari awal. Terdapat pula beberapa alasan kegagalan dan keberhasilan bisnis kecil
2.8  Cara Untuk mengembangkan Bisnis Kecil
a)      Mengetahui kondisi internal maupun eksternal perusahaan.
Disini Perusahaan harus mengetahui kondis internal dan eksternal perusahaan, kondisi internal dapat berupa peningkatan produksi ataupun peningkatan mutu barang, selain itu menajemen perusahan harus lebih ditingkatkan agar dapat memanage perusahaan dengan baik, sedangkan dari sisi eksternal perusahaan perusahaan harus melihat kondisi masyarakat sebagai konsumen, perusahaan harus mengetahui barang/jasa apa yg sedang dibutuhkan oleh konsumen, dengan melihat para pesaing kita dapat menentukan harga untuk barang.
b)      Melakukan promosi produk
Promosi harus lebih gencar dilakukan sebagai usaha untuk memperkenalkan produk, promosi dapat  berupa potongan harga ataupun penjualan paket.
c)      Menggelar program-program khusus.
d)      Menstock barang lebih banyak dan beragam.
e)      Memberikan pelayanan yang baik.
Selain itu dapat juga mengembangkan usaha yang telah ada. Contohnya, apabila seseorang memiliki tempat pencucian mobil, lalu ia menambahkan usaha lagi di sekitar tempat penyucian, seperti warung, maka keuntungan akan bertambah dan usaha pun akan berkembang lebih pesat.
2.9  Kegagalan dan Keberhasilan Bisnis Kecil
Kegagalan dan keberhasilan bisnis kecil terjadi karena adanya faktor-faktor dibawah ini antara lain :
1)      Sebab-sebab Kegagalan Bisnis Kecil
·         Tidak mampu mengelola bisnis, kurang pengetahuan
·         Terlalu santai menjalankan bisnis
·          Tidak mampu melakukan pengawasan terhadap pegawai
·         Modal sangat kecil, sehingga menjadi serba sulit
2)      Faktor yang mendorong  keberhasilan bisnis kecil :
·         Ada usaha kerja keras
·         Produk yang dijual memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekelilingnya
·         Pemilik adalah seorang yang mampu memimpin
·           Ada faktor keberuntungan, yaitu adanya titik temu antara berdoa dan berusaha
Selain terdapat kegagalan dan keberhasilan dalam melakukan bisnis kecil terdapat pula kelemahan dan kelebihannya. Berikut ini akan dipaparkan kelebihan dan kelemahan usaha kecil :
1)      Kelebihan Bisnis Kecil
Bisnis kecil pada kenyataannya mampu bertahan dan mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai faktor penyebab lainnya. Tanpa subsidi maupun proteksi, bisnis kecil mampu menambah nilai devisa negara khususnya industri kecil di sektor informal dan mampu berperan sebagai penyangga dalam perekonomian masyarakat kecil/ lapisan bawah.
Di samping itu, bisnis kecil juga memiliki nilai strategis bagi perkembangan perekonomian negara kita, antara lain sebagai berikut:
1.      Banyaknya produk- produk tertentu yang dikerjakan oleh perusahaan kecil. Perusahaan besar dan menengah banyak ketergantungan kepada perusahaan kecil, karena jika hanya dikerjakan perusahaan besar dan menengah, marginnya menjadi tidak ekonomis.
2.      Merupakan pemerataan konsentrasi dari kekuatan-kekuatan ekonomi dalam masyarakat.
Secara umum perusahaan dalam skala kecil baik usaha perseorangan maupun persekutuan (kerja sama) memiliki kelebihan dan daya tarik. Kelebihan dan daya tarik tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Pemilik merangkap manajer perusahaan dan merangkap semua fungsi manajerial seperti marketing, finance, dan administrasi.
2.      Dalam pengelolaannya mungkin tidak memiliki keahlian manajerial yang handal.
3.      Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta barang dan jasa-jasa baru.
4.      Risiko usaha menjadi beban pemilik.
5.      Pertumbuhannya lambat, tidak teratur, tetapi kadang-kadang terlalu cepat dan bahkan prematur.
6.      Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki rencana jangka panjang.
7.      Bebas menentukan harga produksi atas barang dan jasa.
8.      Prosedur hukumnya sederhana.
9.      Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan perusahaannya.
10.  Komunikasi dengan pihak luar bersifat pribadi.
11.  Mudah dalam proses pendiriannya.
12.  Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
13.  Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu.
14.  Pemilik menerima seluruh laba.
15.  Umumnya mampu untuk survive.
16.  Cocok untuk mengelola produk, jasa, atau proyek perintisan yang sama sekali baru, atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.
17.  Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah demi berkembangnya usaha kecil.
18.  Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senantiasa tergali melalui kreativitas pengelola.
19.  Relatif tidak membutuhkan investasi terlalu besar, tenaga kerja tidak berpendidikan tinggi, dan sarana produksi lainnya relatif tidak terlalu mahal.
20.  Mempunyai ketergantungan secara moril dan semangat usaha dengan pengusaha kecil lainnya.
2)      Kelemahan Pengelolaan Bisnis Kecil
Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil umumnya berkaitan dengan faktor intern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan dan hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mematuhi ketentuan pembukuan standar.
2.      Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas jam kerja standar.
3.      Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya perencanaan kas.
4.      Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang kurang laku.
5.      Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip- prinsip manajerial.
6.      Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
7.      Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah merumuskan.
Adapun yang menyangkut faktor ekstern antara lain:
1.      Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik.
2.      Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi pengelola, serta lemah dalam promosi.
3.      Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis perputaran uang tunai.
2.10  Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
1.      Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2.      Kurang berpengalaman
Baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3.      Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4.      Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5.      Lokasi yang kurang mendukung.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6.      Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7.      Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
8.      Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
















BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Kewirausahaan atau entrepreneurship yaitu proses yang membawa tanah, tenaga kerja, dan modal bersama-sama dan mengambil resiko yang terlibat dalam suatu proses produksi barang dan jasa untuk menghasilkan laba, tanah, tenaga kerja, dan modal yang merupakan sumber daya pasif yang menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan.
Usaha/bisnis kecil adalah salah satu penopang aktivitas bisnis dalam suatu Negara. Merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakuan baik oleh perorangan maupun kelompok, dimana modal awal tidak bernilai besar dan memiliki tujuan untuk memperoleh laba dengan jumlah tenaga kerja dan asset yang relative terbatas.
Dengan dibuatnya makalah ini, bisa menambah pengetahuan tentang kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru lebih baik lagi. Bisa memperhitungkan, mengidentifikasi, dan merencanakan agar bisa meminimalisir kegagalan bisnis. Kegagalan dan keberhasilan sebuah usaha tergantung pada kemampuan pelaku bisnis.
3.2  Saran
Seorang kewiraswastaan bukan saja dituntut untuk berani mengambil resiko tetapi juga harus kreatif dan inovatif agar dapat mengembangkan usahanya dalam menghadapi berbagai tantangan persaingan.










2 komentar:

sukma mengatakan...

Dapatkan pinjaman dana paling tinggi hanya dengan gadai bpkb mobil, proses pencairan cepat serta suku bunga rendah dan pembiayaan kredit mobil bekas dp murah untuk seluruh wilayah di Indonesia.

Untuk informasi pengajuan pinjaman dana jaminan bpkb mobil atau pembiayaan mobil bekas, Silahkan hubungi marketing kami berikut ini. Cukup melalui sms atau whatsapp secara online, Kemudian marketing kami akan menghubungi Anda.

Office :
Jl. Margonda Raya No 88 A-C, Depok, Jawa Barat
Phone : 021-77204222, 021-77204333, 021-77204888
Fax : 021-77200022, 021-77205111

Contact Person :
Sukma Dinata ( Marketing Officer )
Tlp/ Sms/ WhatsApp/ Line : 081280295839

https://www.jaminkanbpkb.com/
https://www.jaminkanbpkb.com/p/leasing-pembiayaan-kredit-mobil-bekas.html
https://www.jaminkanbpkb.com/p/syarat-gadai-bpkb-mobil.html
https://www.jaminkanbpkb.com/p/pinjaman-jaminan-bpkb-mobil.html
https://www.jaminkanbpkb.com/p/cara-gadai-bpkb.html

Samino mengatakan...

https://www.blog.kontainerindonesia.co.id/

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger